General
Peta Konsep Konten Kurikulum
Peta Konsep Konten Kurikulum
Pada modul ini akan dibahas lebih jauh mengenai konten (isi) kurikulum. Konten yang akan dipaparkan tentang pendalaman bahan belajar dan bermain sains, matematika, literasi, studi sosial, dan seni, yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak usia dini. Untuk membantu Anda mengingat kembali pembahasan yang disajikan perlu juga Anda membaca rangkuman yang disajikan dalam tiap akhir kegiatan belajar untuk membantu Anda mengingat kembali pokok-pokok pembahasan pada kegiatan belajar tersebut. Akhirnya selamat belajar!
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
1. Belajar dan Bermain Matematika, Sains dan Teknologi Anak Usia Dini
2. Belajar dan Bermain Sains dan Teknologi Anak Usia Dini
3. Rancangan Kegiatan Bermain Matematika, Sains dan Teknologi Anak Usia Dini
4. Pelaksanaan Kegiatan Bermain Matematika, Sains dan Teknologi Anak Usia Dini
5. Evaluasi Kegiatan Bermain Matematika, Sains dan Teknologi Anak Usia Dini
Materi
Untuk dapat menguasai capaian pembelajaran seperti tersebut di atas, silakan Anda pelajari materi berikut:
Materi 1 : Belajar dan Bermain Matematika, Sains dan Teknologi Anak Usia Dini
Belajar dan bermain matematika, sains dan teknologi sebenarnya dapat diperkenalkan pada anak sejak usia dini. Pengenalan ketiga konsep disebut juga dengan STEM (Science, Technology, Mathematics). Belajar dan bermain ini dapat dilakukan setiap hari melalui kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh anak.
Tujuan pengembangan matematika, sains dan teknologi pada anak, yaitu untuk membangun kepekaan anak terhadap lingkungan sekitas dan mampu untuk memecahkan masalah yang terjadi disekitarnya. Oleh karena itu belajar matematika terlebih dahulu diawali dengan mengembangkan kemampuan keterampilan berpikir logis, kemudian setelah anak memiliki kemampuan berlogika dengan baik, maka anak akan dengan mudahnya dapat mempelajari cabang ilmu matematika yaitu; bilangan, aljabar, geometri, pengukuran, dan statistik analisis data.
Selanjutnya, Anda tentu ingin tahu tentang belajar dan bermain matematika, sains dan teknologi Anak Usia Dini, Bukan? Mari kita lihat dan unduh video,PDF dan POWER POINT dibawah untuk mempermudah penjelasan diatas :
Materi 2 : Belajar dan Bermain Sains dan Teknologi Anak Usia Dini
Sains di kelompok bermain bukan hanya sekedar mencari tahu tentang daur hidup kupu – kupu maupun terjadinya gunung meletus, akan tetapi sains juga mempelajari pengetahuan berupa fakta atau gejala dari lingkungan sekitar dan juga bagaimana berbagai pengetahuan tersebut menjadi berguna bagi kehidupan. Agar gejala yang ada dilingkungan anak tersebut berguna, maka arah kegiatan sains di kelompok bermain akan memadukan antara konsep pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai ilmuwan muda.
Anak memerlukan bantuan dari pendidik dan orang tua untuk mengarahkan rasa ingin tahunya. Oleh karena itu seorang pendidik di kelompok bermain perlu mengetahui berbagai konsep sains dan juga keterampilan berpikir seorang ilmuwan.
Untuk dapat memahami Materi diatas silahkan Anda untuk meng-unduh file PDF dan POWER POINT dibawah ini :
Materi 3 : Rancangan Kegiatan Bermain Matematika, Sains dan Teknologi AUD
Untuk menyelenggarakan kegiatan bermain sains terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain keluasan atau lama waktu dan kedalaman kegiatan bermain.
a. Lama waktu bermain matematika, sains dan teknologi
b. Kedalaman kegiatan bermain matematika, sains dan teknologi
Untuk Memahami materi diatas lebih lanjut. Anda dapat meng-unduh materi dibawah ini :
Materi 4 : Pelaksanaan Kegiatan Bermain Matematika, Sains dan Teknologi AUD
Untuk mempelajari dan memahami materi diatas terkait pelaksanaan kegiatan bermain matematika, sains dan teknologi Anak Usia Dini silahkan Anda meng-unduh file PDF dibawah ini :
Materi 5 : Evaluasi Kegiatan Bermain Matematika, Sains dan Teknologi Anak Usia Dini
Evaluasi kegiatan bermain dilakukan melali pengamatan atau observasi pada saat anak melakukan kegiatan dan setelah melakukan kegiatan. pengamatan yaitu proses sistematis dalam pengumpulan data/informasi tentang anak dan lingkungannya. Cara pengumpulan data dilakukan berdasarkan atas pengamatan langsung terhadap sikap dan perilaku anak didik. Dalam kegiatan bermain sains dan
Macam-macam teknik pencatatan hasil pengamatan dalam kegiatan bermain matematika, sains dan teknologi berupa : catatan anekdot, skala rating, dan protofolio.
Rangkuman M3KB1
Pengembangan matematika, sains dan teknologi pada anak sejak dini bertujuang untuk mengembangkan kepekaan anak terhadap lingkungan sekitar. Kepekaan ini dibangun dengan terlebih dahulu mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah dan matematis. Dari kedua
kemampuan ini diharapkan anak dapat semakin peka dan mampu memecahkan masalah masalah yang terjadi pada lingkungannya.
Untuk lebih mempermudah Anda dalam mempelajari kegiatan belajar ini, silahkan unduh file lengkap KB 1 Matematika dan Sains AUD dibawah ini
Forum Diskusi
Baiklah setelah Anda mempelajari dan menguasai materi diatas, mari Berdiskusi sebelum mengerjakan tugas dan tes Formatif dibawah :
Tugas KB 1
Setelah Anda mempelajari dan memahami materi di atas, silakan kerjakan tugas berikut ini:
Tes Formatif
Saya yakin Anda telah menguasai Kegiatan Belajar ini. Oleh karena itu, mari kita buktikan dengan mengerjakan tes formatif berikut:
Apa itu Bahasa?
Bahasa sebagai alat komunikasi dimana seseorang dapat menjelaskan pikiran, perasaan dan kehendak seseorang kepada orang lain. Dengan memiliki kemampuan bahasa yang baik, anak dapat diharapkan dapat bersosialisasi dengan orang lain. Bahasa juga dapat membantu untuk mengekspresikan idenya
Bahasa dapat dimaknai sebagai suatu sistem tanda, baik lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan sistem kornunikasi antar manusia. Bahasa mencakup komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Bahasa dapat dipelajari secara teratur tergantung pada kematangan serta kesempatan belajar yang dimiliki seseorang. Anak belajar menggunakan bahasa dengan cara memperhatikan dan menyimak orang dewasa berbicara dan membacakan sesuatu untuknya
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KEGIATAN :
1. Memahami tentang konsep bahasa dan literasi Anak Usia Dini
2. Membuat rancangan kegiatan bermain literasi Anak Usia Dini
3. Melaksanakan kegiatan bermain bahasa dan literasi Anak Usia Dini
MATERI
Sebelum Anda Memasuki Materi KB 2, coba Anda review materi sebelumnya untuk memudahkan Anda dalam memahami materi KB 2. Jika sudah mari kita masuk kedalam materi KB 2 ini
MATERI 1 : Konsep Bahasa dan Literasi Anak Usia Dini
Bahasa merupakan alat untuk mempelajari pengetahuan lainya. Sebelum dia belajar pengetahuan-pengetahuan lain, dia perlu menggunakan bahasa agar dapat memperoleh pemahaman dengan baik. Dengan berbahasa, anak dapat mengembangkan kemampuan dalam bidang pengucapan bunyi, menulis, membaca yang sangat mendukung kemampuan literasi di tingkat yang lebih tinggi.
Bahasa dapat dimaknai sebagai suatu sistem tanda, baik lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan sistem kornunikasi antar manusia. Bahasa mencakup komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Bahasa dapat dipelajari secara teratur tergantung pada kematangan serta kesempatan belajar yang dimiliki seseorang. Anak belajar menggunakan bahasa dengan cara memperhatikan dan menyimak orang dewasa berbicara dan membacakan sesuatu untuknya. Kemudia hasil dari menyimak tersebut akan digunakan oleh anak dalam kegiatan mainya.
Untuk memperjelas pemahaman anda mengenai perkembangan menulis, berikut ini video dan file PDF yang dapat anda simak :
MATERI 2 : Rancangan Kegiatan Bermain Literasi Anak Usia Dini
Dalam pengembangan kegiatan bahasa dan literasi dapat menggunakan salah satu dari 3 pendekatan yang ada. Pendekatan tersebut adalah :
Pembelajaran bahasa yang lebih menekankan pada aspek latihan berulang-ulang (drilling)
Anak diajarkan bahasa dalam bentuk teks yang harus dipahami maknanya secara menyeluruh. Di dalam pendekatan ini tidak diajarkan fonik (bunyi huruf), melakan anak menemukan sendiri bunyi huruf dalam kata.
Anak diajarkan bahasa dengan cara penggabungan antara pendekatan tradisional dan bahasa keseluruhan.
Untuk memperjelas pemahaman anda mengenai perkembangan menulis, berikut ini file PDF yang dapat anda simak :
MATERI 3 : Pelaksanaan Kegiatan Bermain Bahasa dan Literasi Anak Usia Dini
Pelaksanaan kegiatan bermain ini dapat dilakukan dalam pusat kegiatan yang dirancang dengan baik oleh guru. Berikut adalah macam-macam Pelaksanaan Kegiatan Bermain Bahasa dan Literasi
1. Penataan lingkungan bermain
2. Pembukaan
3. Pada saat main
4. Kegiatan penutup
Untuk memahami materi diatas lebih lanjut, silahkan Anda simak dan pahami file PDF berikut ini :
MATERI 4 : Evaluasi Kegiatan Bermain Literasi Anak Usia Dini
Evaluasi kegiatan bermain dilakukan melalui pengamatan atau observasi pada saat anak melakukan kegiatan dan setelah melakukan kegiatan. pengamatan yaitu proses sistematis dalam pengumpulan data/informasi tentang anak dan lingkungannya. Cara pengumpulan data dilakukan berdasarkan atas pengamatan langsung terhadap sikap dan perilaku anak didik. Dalam kegiatan bermain bahasa dan literasi. Macam-macam teknik pencatatan hasil pengamatan dalam kegiatan bermain matematika, sains dan teknologi berupa : catatan anekdot, skala rating, dan protofolio. Berikut ini tautan yang dapat anda saksikan bagaimana seorang guru dalam melakukan asesmen secara individu kepada anak.
Mari kita simak video berikut untuk lebih memahami seperti apa contoh assesment kegiatan menulis pada Anak Usia Dini :
Forum Diskusi
Baiklah setelah Anda mempelajari dan menguasai materi diatas, mari Berdiskusi sebelum mengerjakan tugas dan tes Formatif dibawah :
Rangkuman M3KB2
Perkembangan bahasa dan literasi anak prasekolah diawali dengan perkembangan menyimak dan berbicara kemudan berangsur-angsur mengarah pada perkembangan membaca dan menulis anak. Oleh karena itu kegiatan untuk merangsang perkembangan bahasa dan literasi pada anak guru perlu untuk menyediakan kegiatan yang memfasilitasi ke-empat pengembangan tersebut yang tidak dapat dipisah satu dengan lainya.
Pusat kegiatan bermain bahasa dan literasi juga memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan kemampuan bahasa dan literasi anak. Guru sebaiknya benar-benar membantu menyiapkan kegiatan belajar dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak dari membuat perencanaan pembelajaran, pemilihan alat dan bahan, penataan tempat, pelaksaann kegiatan, hingga evaluasi perkembangan dan belajar anak serta keterlaksanaan proses kegiatan belajar mengajar.
TUGAS KB 4
Setelah Anda mempelajari dan memahami materi di atas, silakan kerjakan tugas berikut ini:
TUGAS FORMATIF
Saya yakin Anda telah menguasai Kegiatan Belajar ini. Oleh karena itu, mari kita buktikan dengan mengerjakan tes foramtif berikut:
Sebelum kita memasuki kegiatan belajar 3, mari kita simak kembali apa yang sudah di pelajari di materi-materi sebelumnya.
Manusia merupakan makhluk sosial, yang pada dasarnya akan selalu berhubungan dan membutuhkan orang lain. Begitupula anak usia dini , mereka perlu diberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang dan lingkungan sekitarnya. Pengenalan pada anak tentang bagaimana membangun hubungan, interaksi dan komunikasi dengan orang lain dan memahami lingkungannya terkait dengan pengetahuan sosial yang anak peroleh. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, uraian materi kali ini akan membahas tentang hakikat studi sosial, konten pembelajaran studi sosial, dan implementasi pembelajaran studi sosial anak usia dini.
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
1. Merancang bahan belajar dan bermain studi sosial yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak usia dini
2. Melaksanakan bahan belajar dan bermain studi sosial yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak usia dini
3. Mengevaluasi bahan belajar dan bermain studi sosial yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak usia dini
Pokok-Pokok Materi
1. Rancangan bahan belajar dan bermain studi sosial
2. Pelaksanaan bermain dan belajar studi sosial
3. Evaluasi bahan belajar dan bermain studi sosial
Materi
Untuk dapat menguasai capaian pemebelajaran seperti tersebut di atas, silakan Anda pelajari materi berikut:
MATERI 1 : Bermain dan Belajar Studi Sosial
Kenapa anak usia dini perlu belajar tentang studi sosial ?
Pengetahuan sosial pada hakikatnya merupakan pengetahuan yang digunakan untuk memberikan informasi sosial agar anak mengenal lingkungan dan dunia secara sederhana sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak.
Seberapa penting studi sosial untuk anak usia dini ?
Menurut National Council for the Social Studies (2003), The purpose of the social studies is to help young people develop the ability to make informed and reasoned decisions as citizens of a culturally diverse, democratic society in an interdependent world. Hal ini diartikan bahwa tujuan dari pembelajaran studi sosial adalah untuk mengembangkan kemampuan anak dalam memperoleh pengetahuan tentang kewarganegaraan, memahami keberagaman budaya, demokrasi sosial dalam hubungan dan lingkungan masyarakat yang saling ketergantungan.
Berikut paparan tentang apa itu studi sosial dan tujuan studi sosial untuk anak usia dini dalam bentuk video dan POWER POINT :
MATERI 2 : Konten Pembelajaran Studi Sosial
Apa yang perlu dipelajari oleh anak dalam studi sosial ?
Pengetahuan sosial yang anak pelajari harus disesuaikan dengan usia dan tahapan perkembangan anak. Adapun 10 (sepuluh) pengetahuan yang dapat dipelajari anak menurut National Council for the Social Studies , 1) Budaya, 2) Waktu, Kesinambungan, dan Perubahan, 3) Orang, Tempat, dan Lingkungan, 4) Perkembangan individu dan identitas, 5) Individualitas, Kelompok, dan Institusi, 6) Kekuatan, Kekuasaan, dan Pemerintah, 7) Produksi, Distribusi, dan Konsumsi, 8) Sains, Teknologi, dan Kehidupan Masyarakat, 9) Hubungan Global dan Kebebasan, dan 10) Kewarganegaraan.
Mari kita simak beberapa video pembelajaran tentang studi sosial yang dapat diajarkan pada anak usia dini :
1. ketika anak belajar tentang adanya keragaman dan juga kesamaan dari setiap budaya yang ada, anak juga belajar bahwa semua manusia dapat berhubungan satu sama lain, kita bisa berteman dengan orang dari negara manapun untuk tujuan yang baik.
2. Ketika anak belajar tentang perubahan yang terjadi di sepanjang kehidupan manusia, bagaimana seorang manusia mengalami perubahan dari anak- orang dewasa-usia lanjut. Salah satu contoh pembelajaran yang dapat dikenalkan kepada anak tentang adanya generasi kehidupan dapat dilihat dalam video berikut :
3. Video ini menjelaskan tentang rancangan kegiatan dan media pembelajaran yang dapat disiapkan oleh guru untuk mengajarkan konsep jual beli pada anak. Guru dapat mengajarkan konsep jual beli dalam kegiatan bermain peran.
MATERI 3 : Pelaksanaan Pembelajaran Studi Sosial untuk Anak Usia Dini
Pembelajaran studi sosial harus dapat memberikan pengalaman bermakna bagi anak agar lebih mudah memahami konsep studi sosial yang dipelajari. Anak harus diberikan kesempatan untuk terlibat aktif dalam setiap kegiatan yang dirancang. Kegiatan pengembangan studi sosial dapat dilaksanakan secara terintegrasi dengan pembelajaran yang lain. Untuk lebih memahami bagaimana studi sosial diajarkan dan dikembangkan dalam pembelajaran untuk anak usia dini,mari kita simak dan baca materi dibawah ini :
MATERI 4 : Evaluasi Pembelajaran Studi Sosial
Anda tentu saja sudah terbiasa melakukan asesmen dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. Dalam pembelajaran studi sosial, guru dapat melakukan evaluasi kegiatan dengan menggunakan teknik asesmen. Asesmen yang sering digunakan dalam penilaian perkembangan anak usia dini adalah dengan menggunakan metode observasi. Tujuan asesmen dalam pembelajaran studi sosial adalah untuk memperbaiki dan mengembangkan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak usia dini dan kebutuhan anak usia dini. Dengan melakukan pengamatan dan dokumentasi sehari-hari, guru akan mengetahui apa yang anak ingin ketahui dalam pembelajaran di kelas dan apa yang anak butuhkan.
Rangkuman M3KB3
Untuk lebih mempermudah Anda dalam mempelajari kegiatan belajar ini, silahkan unduh file lengkap KB 3 Studi Sosial AUD dibawah ini
Forum Diskusi
Baiklah setelah Anda mempelajari dan menguasai materi diatas, mari Berdiskusi sebelum mengerjakan tugas dan tes Formatif dibawah :
TUGAS KB 3
Sebelum mengerjakan tugas KB 3 silahkan Anda baca kembali materi diatas dan jelaskan pendapat anda tentang pentingnya pembelajaran studi sosial untuk anak usia dini
TUGAS FORMATIF
Saya yakin Anda telah menguasai Kegiatan Belajar ini. Oleh karena itu, mari kita buktikan dengan mengerjakan tes formatif berikut:
Perkembangan fisik dan motorik merupakan aspek perkembangan yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Bagaimana perkembangan fisik motorik untuk anak usia dini ? dan Bagaimana cara untuk mengembangkan fisik motorik pada anak usia dini ? Mari kita bahas di modul berikut
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
1. Merancang bahan belajar dan bermain seni yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak usia dini
2. Melaksanakan bahan belajar dan bermain seni yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak usia dini
3. Mengevaluasi bahan belajar dan bermain seni yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak usia dini
Pokok-Pokok Materi
1. Hakikat Perkembangan Fisik dan Motorik
2. Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini
MATERI KEGIATAN BELAJAR 4
Untuk dapat menguasai capaian pemebelajaran seperti tersebut di atas, silakan Anda pelajari materi berikut
MATERI 1 : Hakikat Perkembangan Fisik dan Motorik
Perkembangan fisik berkaitan dengan adanya pertumbuhan dan perubahan yang terjadi pada tubuh seseorang. Perkembangan fisik mudah teramati dengan ditandai adanya perubahan pada bentuk dan ukuran tubuh.
Perkembangan fisik dan motorik manusia mengikuti prinsip cephalopodal dan prinsip proximodistal (Papalia, 2009). Prinsip cephalopodal menyatakan bahwa perkembangan terjadi dari bagian atas tubuh berkembang lebih dahulu dibandingkan bagian bawah tubuh. Prinsip proximodistal menjelaskan bahwa perkembangan dimulai dari pusat tubuh ke arah luar. Kedua prinsip perkembangan ini dapat terlihat pada perkembangan janin, dimana kepala seolah terlihat lebih besar dibandingkan bagian tubuh yang lain, serta kepala dan dada berkembang lebih dahulu dibandingkan lengan, tangan, kaki, lalu kemudian baru muncul jari-jari.
Untuk Mengetahui materi diatas lebih lanjut ada baiknya Anda meng-unduh Video dan FIle PDF dibawah ini :
MATERI 2 : Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini
Pertumbuhan dan perkembangan kemampuan fisik motorik anak akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain. Perkembangan fisik motorik yang sehat dan optimal akan membuat anak menjadi lebih percaya diri dan berani tampil di depan umum. Hal ini akan tercermin dari pola penyesuaian diri si anak secara umum, misalnya saja anak yang kurang terampil menendang bola akan cepat menyadari bahwa dirinya tidak dapat mengikuti permainan sepak bola, seperti yang dilakukan teman sebayanya. Hal itu menyebabkan ia menarik diri dari lingkungan teman-temannya (Sujiono, Sumantri, 2005). Paparan di atas menjelaskanbahwa perkembangan motorik penting untuk distimulasi agar anak tumbuh menjadi pribadi unggul.Program pengembangan fisik-motorik mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan kinestetik dalam konteks bermain
Untuk Mengetahui materi diatas lebih lanjut ada baiknya Anda meng-unduh Video dan FIle PDF dibawah ini :
MATERI 3 : Hakikat Seni Anak Usia Dini
Seni mewakili perasaan dan persepsi tentang dunia anak. Seorang anak menggambar dan menulis untuk mengatur gagasan dan membangun makna dari pengalamannya (Baghban, 2007). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2009), seni diartikan sebagai elok, indah, kecakapan, membuat, menciptakan sesuatu yang indah-indah, suatu karya yang diciptakan dengan kecakapan luar biasa. Anak menciptakan apa yang penting baginya. Seorang anak menggunakan warna yang menyenangkan hatinya, dan warna-warna ini mungkin sedikit berhubungan dengan warna sebenarnya dari benda yang dibuat. Seorang anak prasekolah yang lebih tua menciptakan bentuk, memilih bahan dengan hati-hati, dan melihat materi dengan cara baru. Rasa hormat terhadap sifat pribadi karya seni anak berarti guru tidak mengarahkan prosesnya, namun memungkinkan anak tersebut untuk melanjutkan dan bereksperimen sesuai dengan cara yang dianggapnya tepat.
Untuk Mengetahui materi diatas lebih lanjut ada baiknya Anda meng-unduh FIle PDF dibawah ini :
MATERI 4 : Pembelajaran Seni Anak Usia Dini
Program pengembangan seni anak usia dini mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya eksplorasi, ekspresi, dan apresiasi seni dalam konteks bermain. Pengembangan seni untuk anak usia taman kanak-kanak dapat dirancang dengan mengacu pada Standar PAUD Nasional dalam Permendikbud No.137 Tahun 2014
Dalam program pengembangan seni, penting bagi guru untuk memahami perkembangan seni anak. Pemberian kesempatan, menyediakan tempat, waktu dan alat yang dapat digunakan anak untuk berekplorasi, berekspresi dan mengapresiasi hasil karya dirinya dan orang lain menjadi hal penting yang perlu dipersiapkan oleh guru. Persiapan ini dilakukan untuk menstimulasi perkembangan seni anak, baik dalam bentuk gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni lukis, seni rupa, dan kerajinan tangan dalam suasana yang menyenangkan.
Untuk mengetahui materi ini lebih lanjut silahkan Anda meng-unduh Video dan File PDF dibawah ini :
MATERI 5 : Evaluasi Kegiatan Pengembangan Fisik Motorik dan Seni Anak Usia Dini
Dalam sebuah proses pembelajaran, guru perlu menyiapkan perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan melakukan evaluasi pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dirancang dan dilakukan dengan pendekatan dan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, karakteristik anak, dan budaya lokal. Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan mencakup kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dengan tujuan untuk mengembangkan aspek perkembangan secara menyeluruh.
Evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru mencakup evaluasi proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik untuk menilai keterlaksanaan rencana pembelajaran. Hasil evaluasi sebagai dasar pertimbangan tindak lanjut pelaksanaan pengembangan selanjutnya. Guru juga harus melakukan penilaian terhadap pencapaian perkembangan anak didiknya. Penilaian merupakan kriteria tentang penilaian proses dan hasil pembelajaran anak dalam rangka pemenuhan standar tingkat pencapaian perkembangan sesuai tingkat usianya . Penilaian pencapaian perkembangan anak ini juga dikenal dengan asesmen.
Teknik penilaian dirancang sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan anak. Dalam melakukan asesmen, guru dapat membuat instrumen penilaian proses dalam bentuk catatan menyeluruh, catatan anekdot, rubrik dan/atau instrumen penilaian hasil kemampuan anak. Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik dan instrumen penilaian yang digunakan. Semua hasil penilaian guru dalam proses kegiatan belajar mengajar akan dilaporkan sebagai laporan perkembangan setiap anak.
Forum Diskusi
Baiklah setelah Anda mempelajari dan menguasai materi diatas, mari Berdiskusi sebelum mengerjakan tugas dan tes Formatif dibawah :
Rangkuman M3KB4
1. Perkembangan fisik berkaitan dengan adanya pertumbuhan dan perubahan yang terjadi pada tubuh seseorang. Perkembangan fisik mudah teramati dengan ditandai adanya perubahan pada bentuk dan ukuran tubuh. Perkembangan Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan fisik-motorik adalah perkembangan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf, dan otot yang terkoordinasi.
2. Perkembangan motorik berkaitan dengan tiga pengembangan kegiatan yang meliputi penguasaan keterampilan motorik, kesehatan dan kebugaran, serta keselamatan. Hal ini juga dijelaskan dalam Permendikbud No.137 Tahun 2014 tentang Fisik-motorik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yaitu a. motorik kasar, mencakup kemampuan gerakan tubuh secara terkoordinasi, lentur, seimbang, lincah, lokomotor, non-lokomotor, dan mengikuti aturan; b. motorik halus, mencakup kemampuan dan kelenturan menggunakan jari dan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk; dan c. kesehatan dan perilaku keselamatan, mencakup berat badan, tinggi badan, lingkar kepala sesuai usia serta kemampuan berperilaku hidup bersih, sehat, dan peduli terhadap keselamatannya.
3. Kegiatan seni merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Kegiatan seni memberikan kesempatan bagi anak untuk mampu menciptakan dan menggabungkan materi dengan cara yang mungkin tidak pernah dibayangkan guru. Dalam berkegiatan seni, anak dapat mengekspresikan diri melalui berbagai cara baik dalam bentuk gerakan, gambar, maupun berbagai peran.
4. Kegiatan seni meliputi 3 (tiga) hal yaitu seni rupa atau visual art, music dan gerak, serta drama atau bermain peran. Kegitan seni rupa meliputi kegiatan membuat garis, mewarnai, menggambar, melukis, membuat coretan, kolase, atau menciptakan suatu karya dari bahan-bahan tertentu. Musik dan gerak pada anak usia dini berkaitan dengan aktivitas menggerakan tubuh untuk mengekspresikan gagasan, merespon musik, dan mencurahkan perasaan. Drama atau bermain peran pada anak usia dini merupakan kegiatan bermain pura-pura, dimana anak akan memainkan peran atau menjadi seseorang yang sering mereka jumpai.
5. Dalam sebuah proses pembelajaran, guru perlu menyiapkan perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan melakukan evaluasi pembelajaran.
Untuk lebih mempermudah Anda dalam mempelajari kegiatan belajar ini, silahkan unduh file lengkap KB 4 Fisik Motorik dan Seni AUD dibawah ini
TUGAS KB 4
Sebelum mengerjakan tugas ini mari kita baca kembali materi pada kegiatan belajar 4 dan coba buat rancangan kegiatan belajar yang sesuai dengan perkembangan anak usia taman kanak-kanak.
TUGAS FORMATIF
Saya yakin Anda telah menguasai Kegiatan Belajar ini. Oleh karena itu, mari kita buktikan dengan mengerjakan tes formatif berikut:
Tugas Akhir Modul 3
Baiklah setelah Anda mendalami Materi-materi diatas Saya yakin Anda sudah menguasainya. Silahkan Anda kerjakan tugas akhir berikut guna mengukur kemampuan dan pemahaman Anda!
Baik, setelah Anda mendalami materi modul diatas kami harap Anda dapat menyelesaikan tes sumatif berikut ini:
Chalufour, Ingrid & Karen Worth Discovering Nature With Young Children, Minesotta: Redleaf
Press, 2003
Charlesworth, Rosalind Experience in Math For Young Children 5th Edition, New York:
Thomson Delmar Learning, 2005
Charlesworth, Rosalind Experience in Math For Young Children, 5th Edition. Thomson Delmar
Learning, 2005
Charlesworth, Rosalind, Math and Science for Young Children 8th Ed., New York: Cengage
Learning, 2016.
Dodge, D. T., Colker, L. J., & Heroman, C. Creative Curriculum for Preschool 4th Edition.
Washington D.C: Teaching Strategies. 2007.
Eliason, C., & Jenskins, L. a Practical Guide to Early Childhood Curriculum. New Jersey: Pearson
Prentice Hall. 2008.
Direktorat pembinaan taman kanak-kanak dan sekolah dasar, Pedoman Pembelajaran Bidang Pegembangan Seni di Taman Kanak-Kanak, seri pembelajaran di TK buku 5, Jakarta : departemen Pendidikan nasional, 2007
Discovery of The World Singapore: Ministry of Education, Early Childhood Publication. 2012.
Lind, K. K. Exploring Scnience in Early Childhood Education. New York: Delmar Thomson
Learning. 2005.
Lind, Karen K. & Rosalind Charlesworth Math and Science for Young Children 6th Ed.
California: Wadsworth Cengage Learning, 2010.
Lind, Karen K. Experience in Science For Young Children, Ohio: Thomson Delmar Learning,2005.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 Tahun 2014 tentang Standar
Pendidikan Anak Usia Dini Lampiran 1.
Schickendanz, J. A. Increasing The Power of Instruction. Washington D.C.: NAEYC. 2008
Steve, Tipps, Art Johnson, Leonar M. Kennedy, Guiding Children’s Learning of Mathematics
12th edition,. Wadsworth Cengage Learning, 2011.
http://education.seattlepi.com/age-children-ready-master-cursive-writing-3938.html
Nurturing Early Learners A Curriculum for Kindergartens in Singapore
Supporting Early Literacy Experiences in the Early Years; Clare County Childcare Committee 2013
The Early Years: Promoting a Promising Start in Literacy Development; California State University |
Center for the Advancement of Reading
Child and Adolescent Development in Your Classroom, 2nd Edition. Christi Crosby Bergin, David Allen
Bergin; 2016
Pratiwi,Niken, Peningkatan Keterampilan Sosial Anak Usia 5-6 Tahun, Jakarta:UNJ, Tesis,2014
Seefeldt, Carol, Sharon Castle, Renee C. Falconer, Social Studies for the Preschool/Primary
Child,Eight Edition, 2010, Pearson Education, Inc.
Wortham, C. Sue. Assesment in Early Childhood Education.NewJersey: Pearson, 2005.
Mindes,Gayle, Social Studies in Today’s Early Childhood Curricula, Beyond the Journal Young
Children on the Web, September 2005
NCSS, National Standards for Social Studies Teachers • Volume I Revised 2002, USA:2002
Parker,Walter C. Social Studies in Elementary Education, 2009, Pearson Education. Inc.
___________________________________, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia No. 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, 2014
Hartati, Sofia, Niken Pratiwi, Pengantar Pengetahuan Sosial Anak Usia Dini, Jakarta : UNJ Press,2017
Hartati, Sofia, Niken Pratiwi, Pengantar Pengetahuan Sosial Anak Usia Dini, Jakarta : UNJ Press,2017
Gallauhe,D.L, Understanding Motor Development in Children, New York : John Wiley and Sons,2000
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia No. 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini,2014
___________________________________, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia No. 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini,2014
Nurturing Early Learning, Aesthetic and Creative Expression, Singapore: Ministry of Education,2013
Feeney, S. Christensen, D., & Moravcik, E, Who Am I in the Lives of Children ? 7th ed, New Jersey:
Pearson Education, 2006
Creative movement : Permainan sederhana yang dapat melatih fisik dan motorik kasar pada anak dengan senam kreasi.
Emergent literacy continuum : Perkembangan keaksaraan
Incidental experience : Perencanaan secara tiba-tiba sesuai dengan kreativitas dan Ide dari anak atau moment tertentu
Initial reading : Awal anak dapat mengenali huruf atau tulisan.
Print awareness : Kepekaan anak terhadap gambar dan tulisan. Print awareness ini dapat dibangun oleh guru dengan menyediakan beragam tulisan dan gambar, sehingga lama kelamaan anak dapat mengenali gambar atau tulisan yang tertera didalamnya.
Spinal Cord : Dikenal dengan sumsum tulang belakang yaitu saraf yang tipis yang merupakan perpanjangan dari sistem saraf pusat dari otak dan melengkungi serta dilindungi oleh tulang belakang.